Tgl 31 DzulHijjah 1428 H. Apa masak..?

Yup, ini benar2 terjadi. Rabu, 9 Januari 2008 M = 31 Dzul Hijjah 1428 H

Kok bisa..?

Data berikut saya ambil dari web RHI, kapan Saudi memasuki tgl 1 Muharram 1429 H..?

Menggunakan Kriteria Rukyat Saudi, tgl 1 Muharram 1429 H akan jatuh pada:

Rabu, 9 Januari 2008.

Karena sesuai keputusan Saudi kemarin 1 Dzul Hijjah 1428 H = 10 Des 2008, maka 29 Dzul Hijjah 1428 H nya jatuh pada Senin 7 Jan 2008, sehingga:

Rukyat Saudi à Senin, 7 Januari 2008 (29 Zulhijjah 1428 H)

Data Hisab Hilal di Saudi:

Ijtimak : 15:38 LT    Sunset: 17:53 LT   Moonset: 16:55 LT   Moon Alt.  – 12°20′)

Karena Hilal MINUS (- 12°20′), artinya Bulan terbenam duluan dari Matahari, maka: Saudi harus  melakukan istikmal, tgl 8 Jan 2008 = 30 Dzul Hijjah 1428 H.

Dan hari Rabu, 9 Januari 2008 M = 1 Muharram 1429 H

semestinya begini, kalau konsisten dengan keputusan sebelumnya….

akan TETAPI,

Kenyataan yang terjadi :

hari Kamis, 10 Januari 2008 M = 1 Muharram 1429 H

Kok mundur..? Ya jelas, karena kemarin maju 1 dan sekarang mundur 1, maka terjadilah pengulangan tgl 29 Dzul Hijjah 1428 H, pertama pada 28 Des 2007 (Jumat) dan kedua pada 29 Des 2007 (Sabtu). Kesalahan yang terus diulang Saudi setiap tahun.

Keputusan 1-1-1429 jatuh pada 10-1-2008 telah dilansir di SPA dot Gov dot SA.

Juga bisa dibaca di ICOP (1 Muharram 1429 H versi Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia dan beberapa negara lainnya

Sebuah kesalahan yang menurut istilah saya sebulan lalu sebagai Kecelakaan Kerajaan Saudi. Ini benar2 terjadi, bahwa dalam satu bulan jumlah hari dalam kalender Islam bisa mencapai 31 hari. Padahal maksimal hanya 30 hari. Apa sekarang gerakan revolusi Bulan mengelilingi Bumi sudah semakin melambat atau..atau..atau.. Ah, entahlah.

Dalam dialog berikut nampak jelas bahwa orang berbohong akan terus berbohong berulang kali: Suatu pagi anak sekolah bangun terlambat, lalu dengan tergesa-gesa segera mengambil persiapan dan berangkat ke sekolah dengan menaiki sepeda. Meski dia terlambat dia nekad masuk dan dialog dengan gurunya pun terjadi,

Guru    : “Kenapa kamu terlambat?” Murid  : “Waduh, maaf Pak Guru ban sepeda saya bocor..” –> bohong 1 kali. Guru    : “Oo…ban sepeda yang mana, depan atau belakang?” Murid   : “Ban yang belakang, Pak.” –> bohong 2 kali Guru     : “Sekarang sudah baik, sudah ditambal..?” Murid   : “Sudah, Pak.” –> bohong 3 kali. Guru    : “Dimana nambalnya, kok cepat sekali..?” Murid   : “Di tempat Paman saya, Pak Guru…” –> bohong 4 kali.

Dan begitu seterusnya, semakin pak Guru bertanya, akan semakin banyak jumlah kebohongan yang dilakukan sang Murid. Padahal, kalau sang Murid mau jujur, dia akan bilang,

Murid   : “Maaf Pak Guru, saya terlambat karena tadi pagi saya bangun kesiangan” –>jujur 1x Guru    : “O..iya, kenapa ? Memangnya tadi malam begadang ya..?”  Murid   : “Iya Pak, membantu orang tua.” –> jujur 2 x Guru   : “Ya, sudah jangan diulangi lagi yaa, mari masuk..!” Murid   : “Baik, Pak. Terima kasih…” –> jujur 3 x

Kalau pemerintah Kerajaan Saudi jujur dalam penetapan bulan Dzul Hijjah 1428 H, atau minimal ikuti saja data sesuai kalender resmi Pemerintah Saudi (Ummul Quro), maka tgl 1 Dzul Hijjah 1428 H jatuh hari Selasa, 11 Desember 2007; karena tgl 10 Desember 2007 masih tgl 30 Dzul Qo’dah 1428 H sebagai akibat adanya Istikmal, karena tgl 9 Desember 2007 sebagai tgl 29 Dzul Qo’dah 1428 H, saat melihat Hilal di Saudi, posisi Hilal masih minus alias di bawah Ufuk atau Bulan terbenam lebih dulu ketimbang Matahari. Kalau tgl 9 Des 2007 posisi Hilal di Saudi minus, ya mestinya Istikmal-artinya tgl 10 Des 2007 masih tgl 30 Dzul Qo’dah 1428 H. Dan baru tgl 11 Des 2007 = 1 Dzul Hijjah 1428 H.

Bila demikian, maka hal ini (tgl 31 Dzul Hijjah 1428 H) tidak akan terjadi.

Tetapi Saudi keptusan Saudi kala itu  (Saudi Klaim melihat Hilal tgl 9 Des 2007) ~~~~~  Kalender Hijriyah itu seperti apa, berikut saya sadurkan dari WikiPedia: Kalender Hijriyah atau Kalender Islam (Bahasa Arab: التقويم الهجري; at-taqwim al-hijri), adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya. Di kebanyakan negara-negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriyah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari. Kalender Hijriyah menggunakan sistem kalender lunar (qomariyah). Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun dimana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M.

Lebih detail perihal Kalender Hijriyah di link [Kalender Hijriyah]

Jumlah hari pada Dzul Hijjah, kapan pun mestinya maksimal 30 hari. Tetapi inilah jumlah hari yang 31 (versi Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia dan beberapa negara lainnya), kita hitung dari kalender bulan Desember 2007: Dzul Qo’dah 1428 H – Dzul Hijjah 1428 H :

 des2007_pakarfisika_.jpg

Dari gambar di atas : 6 hari + 7 hari + 7 hari  + 2 hari = 22 Hari 

Lalu disambung pada bulan Januari 2008 berikut ini:

i-januari2008_pakarfisika.jpg 

Dari gambar di atas : 5 hari + 4 hari = 9 Hari 

Dari perhitungan ( 6 hari + 7 hari + 7 hari  + 2 hari = 22 Hari ) dengan ( 5 hari  + 4 hari = 9 Hari ), maka 22 Hari + 9 Hari = 31 Hari.

Jadi benar khan, ada tgl 31 Dzul Hijjah 1428 H..?

Wa Allhu a’lamu bish showwaab…

6 tanggapan untuk “Tgl 31 DzulHijjah 1428 H. Apa masak..?

  1. Terima kasih atas kunjungannya, Yaahya anak kedua tapi yang pertama perempuan, namanya Maryam.
    Anda “terlalu vulgar” menyalahkan Saudi 😉

    Padahal dalam postingan saya seandainya Saudi BENAR pun kita tetap bisa beda dengan Saudi ketika di kita (Indonesia) hilal tdk tsubuut pada malam tgl. 10 Des yg lalu.

    Kapan-kapan pingin bisa kopdar, mau nunjukin skripsi saya waktu lulus dari Astronomi, judulnya “Visibilitas Hilal sebagai Acuan Penyusunan Kalender Islam”.

    Wass. wr. wb.
    Abuyahya

    Secara fiqih setiap Qadhi boleh menetapkan untuk wilayah masing2, sesuai batas kekuasaannya.

    ~~~~~
    Jazakallah Bi, saya sekedar mengungkapkan beberapa tanggapan yang menjadi salah satu agenda diskusi di milis RHI, dimana persoalan ini bukan sekedar sekali namun sudah berulang kali… Btw, mohon ijin untuk belajar pada Abi ttg Astronomi. Maklum gagal masuk ke sana, he he. Salam [pakar]

    Suka

  2. Hehehe…iya Mas, emang aneh nih Raja Saudi.
    Tapi, kalau saya ini kan makmum… ya ngikutin aja deh.. 😉

    Nggak ada makmum yang salah, yang dimintai tanggung jawabnya kan Imam… betuull tidaak?

    Laa haula walaa quwata ila billaah…

    Matur nuwun,
    Wuryanano 🙂

    Suka

  3. Saya setuju dengan penulis. Tulisan ini tidak vulgar sama sekali, tetapi bentuk keprihatinan seorang muslim terhadap Sikap kerajaan Arab Saudi yang faktanya seperti itu. Kerajaan Arab Saudi itu dipimpin oleh manusia bukan malaikat bukan pula Rasul yang ma’shum jadi bisa saja salah dan memang dalam hal Dzulhijjah jelas-jelas salah. Kita diperintahkan oleh Allah untuk taat kepada Allah dan Rasul secara absolute tetapi taat kepada manusia tidak absolute mesti sesuai dengan al-Qur’an dan hadits. Kontroversi Dzhulhijjah di Arab Saudi sudah berulang-ulang. Yang aneh kok masih ada yang tetap menganggap KSA tidak salah ? coba lihat di http://groups.yahoo.com/group/assunnah/message/37040

    Secara tertulis dikalender mungkin tidak ada tanggal 31 Dzul Hijjah, tetapi fakta yang tidak terbantahkan penetapan 1 Dzul hijjah, wukuf, idul Adha dan Penetapan 1 Muharram 1429 H sangat jelas berjumlah 31 Hari, saya kira anak SD saja sudah bisa menghitung.

    Suka

  4. Wah..wah..wah… Ini informasi baru buat saya (apa saya telat informasi ya?). Lalu, bagaimana kalau ada ormas (sebut saja sekelompok kecil muslim) yang selalu mengikuti arab saudi dalam menentukan hari-hari penting. Kalau saudi salah, bagaimana dengan ormas tadi…???

    mestinya ikut aturan Nabi SAW, karena itu utusan-Nya. Bukan malah ikut Saudi, salam

    Suka

Tinggalkan komentar