Lokakarya Nasional Ilmu Falak

Serah Terima Cindera Mata
Serah Terima Cindera Mata

Di penghujung tahun 2013, yang sekaligus menjadi puncak momentum Sewindu CASA; Dr. Ahmad Izzuddin,M.Ag; Ketua Asosiasi Dosen Falak Indonesia menerima usulan saya untuk memusatkan kegiatan Silaturrahmi Pegiat Falak se-Indonesia yang sekaligus diadakannya Lokakarya Nasional Ilmu Falak 2013 di markas CASA. Kunci terselenggaranya acara ini sudah ada yakni kesamaan visi saya dan Kyai Izzuddin. Dan PPMI Assalaam menyambut baik ide ini dengan menyediakan tempat dan semua akomodasi acara… 🙂

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

RELEASE:

Hiruk pikuk kota Sukoharjo Jawa Tengah tidak mempengaruhi keberlangsungan kegiatan besar yang diadakan oleh Club Astronomi Santri Assalaam (CASA) bekerjasama sama dengan Team Penggagas dalam rangka Lokakarya Nasional dan Silaturahmi Komunitas Ilmu Falak Se Indonesia yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam bertepatan pada tanggal 28-29 Desember 2013, dihadiri oleh seluruh element komunitas yang datang secara kelembagaan, organisasi, akademisi maupun individual. Acara ini digagas dengan tujuan adanya forum silaturahmi antar komunitas Ilmu Falak Se Indonesia guna menjalin hubungan komunikasi antar sesame komunitas agar terjalin hubungan yang sinergi menuju kepada kemajuan pengembangan peradaban keilmuan bangsa dan kebersatuan umat dalam satu wilayah Negara Indonesia.

Acara ini juga dihadiri oleh Direktur Jendral BIMAS Kementerian Agama RI Prof. Dr. Abdul Jamil yang didampingi oleh Kasubdit BHR Pusat Dr. H. Ahmad Izzudin, M.Ag dan perwakilan dari Kantor Kementerian Agama Wilayah Jawa Tengah yang dalam hal ini diwakili oleh Drs. Musta’in, M.Ag. Dalam sambutan dan pengarahannya Prof. Dr. Abdul Jamil mengatakan bahwa pemerintah akan berusaha untuk memberikan pengertian dan maklumat serta berusaha untuk menyatukan perbedaan yang telah terjadi di masyarakat dengan event-event kegiatan semacam seminar, lokakarya, diklat, dll. Dr. H. Ahmad Izzudin, M.Ag juga menyampaikan dalam acara pembukaan Lokakarya Nasional dan Silaturahmi Komunitas Ilmu Falak Se Indonesia ini menyatakan bahwa salah satu tujuan diadakan acara kegiatan ini tidak lain hanyalah ingin mepersatukan komunitas dari berbagai penjuru tanah air untuk mendapatkan kata sepakat. Kata beliau selanjutnya tanpa adanya kesepakatan di forum maka niscaya kebersamaan dan kebersatuan umat dalam unifikasi kalender tetap tidak akan mendapatkan titik temu, kata kuncinya adalah kesepakatan. Lanjut beliau dan diamini oleh Bapak Dirjen BIMAS Kemenag RI dalam sambutan serta pengarahan kepada peserta keesokan harinya, menyatakan ; bahwa kegiatan ini dilakasanakan menunjukkan bahwa pegiat komunitas ilmu falak di Indonesia semakin ada perhatian, terbukti dengan terselenggaranya kegiatan ini yang dihadiri dari seluruh element komunitas dan pegiat ilmu falak dari Sabang hingga Merauke walaupun dalam kegiatan ini tanpa adanya uang transportasi, ungkapnya.

Dalam kesempatan ini juga, selaku tuan rumah Direktur Pondok Pesantren Modern Assalaam yang diwakili oleh Drs. H. Ma’ruf Rahmat sebagai wakil direktur memberikan kata sambutan dengan rasa kebahagiaan, bahwa acara ini bisa sukses dan berlangsung atas dukungan dari semua pihak terutama pihak Yayasan dan CASA serta seluruh peserta yang hadir, dimana para peserta memiliki kebesaran jiwa untuk mengembangkan keilmuan falak. Acara ini memang di desaign untuk memunculkan sebuah lembaga yang bisa menjadi pemersatu umat dan komunitas falak Se Indonesia. Sehingga pada akhir acara ini, terpilihlah secara mufakat Pembina Club Astronomi Santri Assalaam (CASA) Surakarta, AR Sugeng Riyadi didaulat sebagai ketua DPP Asosiasi Maestro Astronomi dan Ilmu Falak Indonesia Merdeka (ASTRO FISIKA) dan dideklarasikanlah nama organisasi tersebut sebagai wadah pemersatu dan silaturahmi antar komunitas Ilmu Falak Indonesia dan jadilah CASA sebagai “Sang Raja” untuk menahkodai ASTRO FISIKA untuk masa aktif tiga tahun ke depan dengan berbagai agenda besar, salah satunya mengadakan audiensi ke seluruh Kementerian RI Pusat yang berhubungan dengan kegiatan DPP ASTRO FISIKA.

LIPUTAN MEDIA:

Diantara liputan media antara lain di Suara Hidayatullah Online:

http://www.hidayatullah.com/read/2013/12/30/14030/tutup-akhir-tahun-masehi-dengan-kesepakatan-kalender-hijriyah.html

Hidayatullah.com–Bertempat di Pondok Pesantren Modern Assalam – Solo, sejak hari Sabtu-Ahad tanggal 28 – 29 Desember 2013, berlangsung “Lokakarya Nasional dan Silaturahmi Komunitas Ilmu Falak se-Indonesia”.

Acara ini dihadiri peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU) Ilmu Falak yang sedang menempuh studi pascasarjana di IAIN Walisongo bekerjasama dengan Club Astronomi Santri Assalam (CASA) Ponpes Assalam Solo,.

Dengan tema  “Urgensi Menjalin Hubungan Komuknikasi Antar Komunitas Ilmu Falak Se-Indonesia Menuju Peradaban Indonesia Yang Maju Dan Bersatu”  acara ini diawali sambutan oleh Kasubdit Hisab Rukyah Kementerian Agama RI yang intinya memberikan gambaran bagaimana masa depan para pecinta dan pegiat astronomi dan ilmu falak di Indonesia yang semakin baik perkembangannya

Selanjutnya arahan dan sekaligus sebagai pembicara utama  Dirjen Bimas Islam Kemenag Pusat Prof.Dr.H.Abdul Djamil, MA, dan Dr. H. Izzuddin, M.Ag, yang juga menjabat sebagai ketua Asosiasi Dosen Ilmu Falak Indonesia.

Hadir pula pengurus Ponpes Assalam Solo yang diwakili oleh Ketua Comunitas Astronomi Santri Assalam (CASA) Solo Bapak Ustad AR. Sugeng atau yang dikenal dengan Ustad AR.

“Hari ini kita hendak menyatakan kebersamaan, kesepakatan, dan kita juga akan menampilkan di hadapan masyarakat Indonesia bahwa seluruh ahli falak atau seluruh penggiat ilmu falak hadir dalam lokakarya dengan satu tujuan yakni membuka selebar-lebarnya wawasan dan saling bersilaturahmi dalam rangka mewujudkan kesatuan peradaban masyarakat Indonesia yang majemuk,” ujar Ustad AR.

Dalam lokakarya tersebut dibahas pula isu-isu strategis yang berkaitan dengan perbedaan dalam beberapa keputusan atau penetapan ahli falak dan ahli astronomi Indonesia.

Dalam kasus lain juga dibahas permasalahan waktu shalat Subuh,  yang saat ini juga sedang banyak dipersoalkan beberapa orang.

“Jangan-jangan yang mempermasalahkan hal ini orangnya malas shalat sehingga kalau terlalu cepat dia menjadi jengkel, atau yang azan terlalu rajin dan bersemangat sehingga terkesan kecepatan waktunya,” demikian gurauan Dr H. Abd Jamil.

Dibahas pula dalam acara ini permasalahan arah kiblat.

“Saya kira kita sudah berada di era informasi dan tekhnologi yang semakin maju dan kita semestinya menjadi corong untuk menyampaikan hal yang sebenarnya kepada masyarakat dengan disertai sikap yang arif,’ lanjut Jamil.

Penetapan Kalender Hijriyah

Seperti diketahui, kehadiran komunitas ilmu falak dan astronomi di Indonesia sudah semakin banyak.

Sebut saja yang hadir dalam acara ini; Semarang Falakiyah Association (SFA), Lembaga Hisab Rukyat (LHR) dari Sulawesi Tenggara, Aliansi Pecinta Falak Republik Indonesia Jaman Kini dari Aceh, Lembagaa Falak dan Kajian Astronomis (LFKA) Rasyidiyah Khalidiyah – Kalsel.

Dari banyaknya jumlah utusan yang datang merupakan salah satu apresiasi yang luar biasa dari masyarakat Indonesia dalam kaitan menyongsong kesatuan penentuan awal bulan Hijriyah di Indonesia.

Lokakarya ditutup dengan menghasilkan rekomendasi di antaranya, Agenda Silaturahmi Ahli Falak dan Astronomi Indonesia akan masuk dalam program Kementrian Agama Dirjen Bimas Islam.*

Rep: Panji Islam

Editor: Cholis Akbar

==

Liputan Online juga dari Bimas Islam Kemenag RI:

Solo, bimasislam— Untuk memajukan Ilmu falak yang kini semakin diminati masyarakat, Kasubdit Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat Kementerian Agama, Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag bekerjasama dengan Club Astronomi Assalam (CASA) menyelenggarakan Lokakarya Nasional dan Silaturrahmi Komunitas Falak Se-Indonesia di Pondok Pesantren Assalam Surakarta, (28/12).

Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Ponpes Assalam, H. Ma’ruf Rahmat, dan Ka Kantor Kemenag Sukoharjo H. Musta’in. Dalam sambutannya, Rahmat menyampaikan bahwa ilmu falak merupakan ilmu yang sangat penting, banyak karya-karya dan ide-ide kreatif yang muncul dari ilmu falak. Maka, dengan berkumpulnya para pecinta dan pegiat ilmu falak ini merupakan langkah yang sangat setrategis untuk memajukan ilmu falak, tegasnya.

Sedangkan, Musta’in menyampaikan bahwa hisab rukyah merupakan isu yang paling seksi di masyarakat, khususnya ketika menjelang awal Ramadhan dan Idul Fitri. Karena itu, pegiat ilmu falak harus dikembangkan, baik kualitas maupun kuantitasnya, agar masyarakat bisa mendapatkan informasi tentang hisab rukyah dengan mudah, pintanya.

Acara yang dihadiri sekitar 170 komunitas seluruh Indonesia ini juga dihadiri Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA. Dalam arahannya, Djamil memaparkan, bahwa ilmu Falak itu kurang populis di masyarakat, terbukti tak ada orang tua yang mendoakan anaknya untuk menjadi ahli falak. Termasuk anak-anaknya juga tak ada yang bercita-cita ingin menjadi ahli falak. Namun, tegas Djamil, ilmu falak menjadi sangat polulis ketika menjelang awal Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah. Masyarakat selalu menantikan kabar hisab rukyat. Karena itu, pertemuan ini diharapkan mampu memberikan informasi dan ketenangan kepada masyarakat terkait tentang hisab rukyat di Indonesia, katanya.

Dalam pantauan bimasislam, pertemuan ini merupakan awal dari terbentuknya perkumpulan komunitas pegiat dan pecinta ahli falak di penjuru Indonesia. Pertemuan menyepakati pembentukan Asosiasi Maestro Astronomi dan Ilmu Falak Indonesia Merdeka atau ASTROFISIKA. Ditunjuk sebagai Ketua Umum, AR. Sugeng Riyadi, dan Sekretaris Jenderal, Ali Maftukin.

sumber: http://bimasislam.kemenag.go.id/informasi/berita/35-berita/1140-asosiasi-maestro-astronomi-dan-ilmu-falak-indonesia-dibentuk-di-solo.html

==

GALERY:

MAKALAH LOKAKARYA:

Berikut makalah saya –> Makalah-Lokakarya-Nasional-Ilmu-Falak-2013-

Tinggalkan komentar