Senyum Alam 1 Desember 2008

Senyum Alam
Senyum Alam

Seperti yang pernah saya ulas di tulisan sebelumnya, meski sangat ringkas, ternyata di lapangan fenomena itu menjadi hal yang fantastis. Sungguh saya juga tidak menyangka. Pasalnya, kejadian begini bagi saya biasa setiap bulan, yang istimewa karena ada mata yang pas menemani “Bibir” yang lagi “Tersenyum” itu. Dialah sang bintang kejora alias planet Venus sebagai mata kanan, dan planet Jupiter sebagai mata kiri.

Pada beberapa Blog, sempat ditanyakan, “Ada apa di balik fenomena ini..?”

Hemat saya, semua peristiwa di alam semesta pasti ada hikmah atau pelajaran yang bisa kita petik untuk kehidupan kita di muka Bumi ini.

Di kompas edisi Selasa 2 Des 2008 sempat diulas:

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, Prof. DR. HM. Hatta mengatakan, bentuk tersebut jangan disalahartikan dengan kepercayaan tahayul yang dapat merusak iman.

“Posisi itu hanya bagian dari perjalanan bulan dan bintang yang ketepatan menimbulkan bentuk seperti wajah manusia,” katanya.

Namun, Sekretaris MUI Sumut, Prof. DR. Hasan Bakti Nasution, mengatakan, hal tersebut juga dapat diartikan wujud kebesaran Allah SWT.

“Itu dapat menjadi pembelajaran bahwa Allah SWT mampu menunjukkan kebesaran dan kekuasaan-Nya dalam berbagai bentuk,” kata Nasution.

Kalau langit aja tersenyum kenapa kita tidak?

Berikut adalah hasil bidikan saya, meski amatiran tetapi itulah karya saya:

Alam tersenyum saat tgl kelahiran PakARFisika
Alam tersenyum saat tgl kelahiran PakARFisika

Pada tulisan ini kembali ulas hal yang masih terkait dengan fenomena langit di Senin 1 Desember 2008 petang di seluruh wilayah Indonesia.

Mengapa Tersenyum..?

Saya sendiri baru tersadar ketika selepas maghrib coba saya ajak anak saya yang masih 5 tahun untuk melihat fenomena ini, waduh spontan dia bilang, “Bulannya kayak bibir tersenyum…”. Dan sejak saat itu semua pertanyaan seputar fenomena itu saya jawab, “Banyaklah senyum”, ehm…!. Ada pertanda apa…? “Banyaklah senyum”, ehm…!

Tersenyum, karena beberapa hal di bawah ini:

  1. Bentuk sabit Bulan adalah seperti simbol senyum yakni bukaan di atas. Kalau bukaan di bawah berarti cemberut.
  2. Ada dua pasang mata yang membuat penampilan layaknya wajah manusia
  3. Pemandangan dari ketiga objek, permukaan Bumi memang tampak demikian, hanya sedikit bergeser pada kedua planet, dan sedikit pada Bulan.
Banyaklah Senyum..., Ehm..!
Banyaklah Senyum..., Ehm..!

Seperti apa permukaan Bumi akan nampak, bila dilihat dariketiga objek tersebut. Berikut pemandangan yang kita perbesar seolah menggunakan teleskop Hubble dimana kita tidak di Bumi tetapi kita sedang di bulan, kita sedang di Venus, dan kita sedang di Jupiter. Sekali lagi, pemandangan ini kalau kita jadi di sana beneran, ya bukan senyuman Bumi; sebab konjungsi triple itu hanya kalau terjadi dilihat dari Bumi.

1. Dari sudut pandang Bulan:

Pada Senin 1 Desember 2008, jam 17:41 WIB atau 10:41 waktu universal, maka kalau kita sedang berada di permukaan Bulan, maka saat itu pemandangan yang bisa kita saksikan adalah muka Bumi yang seperti di bawah ini:

Muka Bumi saat Bulan tersenyum
Muka Bumi saat Bulan tersenyum

Dari Bulan kita lihat bahwa ternyata memang daerah Solo di pulau Jawa sedang petang. Dan sudut pandang kita yang sedang di Bulan melihat permukaan Bumi sebagian besar laut selatan. Data yang tertera di gambar, saya ambil dari koordinat 502 km selatan PPMI Assalaam-Solo Indonesia.

2. Dari sudut pandang planet Venus:

Pada Senin 1 Desember 2008, jam 17:41 WIB atau 10:41 waktu universal, maka kalau kita sedang berada di permukaan planet Venus, maka saat itu pemandangan yang bisa kita saksikan adalah muka Bumi yang seperti di bawah ini:

Bumi saat planet Venus jadi mata kanan
Bumi saat planet Venus jadi mata kanan

Dari planet Venus kita lihat bahwa ternyata memang daerah Solo di pulau Jawa sedang petang. Dan sudut pandang kita yang sedang di planet Venus melihat permukaan Bumi sebagian besar laut selatan. Data yang tertera di gambar, saya ambil dari koordinat PPMI Assalaam- Solo Indonesia (7° 33′ 11.49″ S,110° 46′ 14.83″ E, GMT+7, elev=111).

2. Dari sudut pandang planet Jupiter:

Pada Senin 1 Desember 2008, jam 17:41 WIB atau 10:41 waktu universal, maka kalau kita sedang berada di permukaan planet Jupiter, maka saat itu pemandangan yang bisa kita saksikan adalah muka Bumi yang seperti di bawah ini:

Permukaan Bumi dari Jupiter 'sang mata kiri'
Permukaan Bumi dari Jupiter

Dari planet Jupiter kita lihat bahwa ternyata memang daerah Solo di pulau Jawa sedang petang. Dan sudut pandang kita yang sedang di planet Jupiter melihat permukaan Bumi sebagian besar laut selatan, pulau Jawa tampak lebih jelas ketimbang dari Venus lebih2 dari Bulan. Data yang tertera di gambar, saya ambil dari koordinat PPMI Assalaam-Solo Indonesia (7° 33′ 11.49″ S,110° 46′ 14.83″ E, GMT+7, elev=111).

Bulan Tersenyum setiap bulan

Sebenarnya, fenomena tersenyumnya Rembulan (tanpa dua pasang mata) biasa terjadi setiap awal bulan dalam kelender Hijriyah, yakni ketika fase Bulan menempati awal setelah Bulan Baru. Kalau mau lihat ya kira2 dari tanggal 2 – 8 bulan berjalan. Untuk tanggal 1, sangat sulit karena ketinggian Bulan Sabit masih kecil, bahkan kadang malah di bawah ufuk.

Silahkan manfaatkan moment baik, di bulan depan yakni Hilal atau Bulan Tersenyum yang menandai masuknya bulan Muharram 1430 H. Fenomena ini terjadi pada hari Ahad, 28 Desember 2008 tepat setelah Matahari terbenam atau SunSet.

Khusus dari Solo Jawa Tengah, fenomena Bulan Tersenyum dan dua matanya sudah terpencar di atasnya akan terjadi pada Ahad jam 17:55 WIB, dengan ketinggian Bulan di atas Ufuk sekitar 8 derejat 35 menit. Sangat mungkin bila cuaca cerah untuk kita melihatnya dengan mata telanjang. tetapi memangharus pas posisinya dan juga tidak blawuur. Berikut simulasinya: (sepasang ‘mata’ itu sekarang di atasnya…he he)

Bulan Tersenyum di Awal tahun Baru Islam
Bulan Tersenyum di Awal tahun Baru Islam

Bulan kali ini sangat sulit kalau belum terbiasa, karena sangat tipisnya sabit sementara kondisi langi barat saat itu masih sangat terang. Sabit kala itu seperti ini:

Bulan Sabit 1 Muharram 1430 H
Bulan Sabit 1 Muharram 1430 H

Semoga kita bisa lebih tersenyum memasuki tahun baru 2009 M, lebih2 tahun 1430 H. Dan mari kita ajak anak didik serta handai tolan kita untuk bisa lebih tersenyum dengan menyaksikan penanda awal masuknya tahun baru Islam 1430 H.

Senyum kita di muka saudara kita adalah shodaqoh, kata Nabi SAW.

Allahumma Amien…19x.

15 tanggapan untuk “Senyum Alam 1 Desember 2008

  1. kok hanya islam saja yg di bangga khan?kristen,hindu,buddha,katolik,dan konghucu mana?

    saya Muslim karena saya yakin dgn Islam, dan yg peting saya tidak menhina agama selain Islam; selama agama saya tidak dihina. Dan silahkan Anda juga bangga dgn agama dan keyakinan Anda. Semoga kita tetap tersenyum…salam

    Suka

Tinggalkan komentar