Guru

Pak Guru…!

Sebuah kata yang unik bagi saya ketika masih kecil. Unik karena itulah kata panggilan bagi Bapak saya. Bapak saya punya nama, tetapi tidak dipanggil namanya melainkan pakai kata lain yakni ‘Guru’.

Kondisi ini saya alami sampai ketika lulus dari SLTA, jadi sekitar di usia saya ke 18 tahun. Katakanlah saya mulai memahami omongan orang lain di usia ke 6 tahun, maka sudah 12 tahun Bapak saya mendapat panggilan bukan nama semestinya, melainkan nama yang lain yakni Pak ‘Guru’.

Jadi begitulah kira2, kisah kehidupan di desa kala itu. Tetapi kini mengapa Bapak saya tidak dipanggil lagi Pak ‘Guru’..?

Apakah karena beliau sudah tidak mengajar lagi..? karena Bapak saya sudah 15 tahun ini pensiun. Padahal ketika masih dipanggil Pak ‘Guru’, beliau juga sudah tidak mengajar …

Atau apakah pergeseran nilai-nilai sosial yang terimbas oleh perkembangan zaman…?

Atau apakah karena sedikit masyarakat desa yang gemar membaca…? Kalau ini memang di desa sulit mendapatkan buku2 bermutu.

Atau apakah…

Entahlah. Guru.. inilah kata yang memiliki makna ‘sangat’ banyak.. Terlepas benar atau salah, terlepas apakah disengaja atau sekedar guyonan..

GURU

adalah:

1. di GUgu dan di tiRU = Apa yang diajarkan bisa dicontoh dan dipraktikkan.

2. waGu dan saRU = (wah.. kalau ini jelas salah pasang).

3. mingGu tuRu = Mungkin ini benar, tetapi tidak semuanya. Rekan saya kalau mingGu tetap masuk karena ngajar di sekolah swasta.

4. Dalam beberapa agama berarti:

Dalam agama Hindu, guru merupakan simbol bagi suatu tempat suci yang berisi ilmu (vidya) dan juga pembagi ilmu. Seorang guru adalah pemandu spiritual/kejiwaan murid-muridnya.

Dalam agama Buddha, guru adalah orang yang memandu muridnya dalam jalan menuju kebenaran. Murid seorang guru memandang gurunya sebagai jelmaan Buddha atau Bodhisattva.

Dalam agama Sikh, guru mempunyai makna yang mirip dengan agama Hindu dan Buddha, namun posisinya lebih penting lagi, karena salah satu inti ajaran agama Sikh adalah kepercayaan terhadap ajaran Sepuluh Guru Sikh. Hanya ada sepuluh Guru dalam agama Sikh, dan Guru pertama, Guru Nanak Dev, adalah pendiri agama ini.

Dalam agama Islam, guru (ustadz) Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru. [WikiPedia]

Hingga kini Pak Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, semoga…

Tetapi mengapa harus ada Sertifikasi…? O, ya..!

Ah masak..?

19 tanggapan untuk “Guru

  1. memang terdapat beberapa pemahaman yang berkembang dalam masyarakat tentang makna kata guru sebagaimana yang anda kemukakan. namun yang jelas, bagi saya guru dewasa ini bukan hanya manifestasi jargon jawa Digugu dan ditiru, melainkan ia juga harus dapat mengakomodir perkembangan ilmu pengetahuan dewsa ini. disisi lain kita juga patut optimis bahwa paradigma guru sekarang dengan guru dahulu telah mengalami metamorfosa menuju titik yang lebih akomodatif terhadap beberapa hal seperti pola pendekatan dalam PBM dan bergantinya friksi TCL menjadi SCL. saya yakin pola pendidikan di indonesia makin lama akan meunjukkan arah yang lebih baik. amiin. o ya terima kasih atas kunjungan pada blog saya http://www.marx83.wordpress.com semoga komunikasi ini bisa inten terjalin . ijinkan saya untuk link blog anda ya. terima kasih

    Suka

  2. Kalo gak diajarin ‘ilmu’ sama guru sejak sy masih orok mana mungkin sy bisa seperti sekarang..alhamdulillah.
    Satu kata untuk guru: “Terimakasih” dan insyaAllah semoga selalu kita berikan berjuta2 doa untuk mereka.

    Untuk definisi guru sy general ajah deh, bahkan Alam liar pun merupakan salah satu guru sy. 😀

    Suka

  3. Guru adalah yang terpenting bagi kita dikalangan orang yang berpendidikan kalu bukan mereka kita takkan bisa menjadi serang yang yang berpendidikan terima kasih guru kau adalah yang terbaik bagi kami yang telah mengajarkan kami beberapa ilmu sehingga kami menjadi orang yang tau, karna didlam alkur’an mengatakan “apakah sama orang berpengetahuan dengan orang yang tidak berpengetahuan” makasih…

    Suka

  4. salam kenal pakar fisika. banyak jalan menuju ke roma. banyak jalan untuk menyebarkan ilmu, salah satunya melalui dunia maya. saya selalu percaya sesuatu yang besar berawal dari sesuatu yang kecil. semoga setiap langkah kita sekecil apa pun dapat memberikan efek yang besar buat orang banyak.

    waduh, ngomong apa tho iki …
    maaf mas, ngomongnya ngaco, kepanjangan, ngga karuan … he he he

    oh ya salam kenal dari saya, monggo pinarak dateng omahku … he he he

    omahku liane
    http://aktifisika.wordpress.com

    senang mendapat kunjungan ini, saya sepakat dengan sampeyan…salam

    Suka

  5. orang tua saja juga guru…jadi saya juga menghormati sekali jadi guru. cita2 saya juga guru. minta didoakan pak ar…maturnuwun

    Suka

  6. Mungkin perlu dibedakan antara guru sebagai pendidik dan sebagai pengajar. Saya sependapat guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, tapi bagi pendidik. Bagi pengajar sepertinya sangat jarang ada guru yang tanpa tanda jasa, karena semua sudah di komersialisasi. Sebut saja buku, nilai, fasilitas sampai ijasah.

    sepakat…salam

    Suka

  7. assalamualikum pak… rasanya sudah lama sekali tidak berkunjung di blog yang penuh pelajaran ini. kalau saya belum pantas di panggil dengan sebutan pak guru…makna guru bagi saya itu dalam sekali. saya lebih senang menyebut saya dengan pengajar saja

    trim’s sapaanya, salam pendidikan selalu…

    Suka

  8. pak guru fisika yang ada di indonesia maupun dunia harus tetap semangat untuk melatih anak\murui\didik nya
    aku turut prihatin sa’at k sklh dl k mmng bdh tp k didak menyerah untuk tetap belajar,
    buat guru k terimakasih.
    ttd;ray wibawa
    untuk;guru-guru

    Suka

  9. saya kuliah ambil jurusan fisika di stkip kebetulan udah mau ambil skripsi tapi belum bisa, boleh minta contoh skripsi/skripsi tentang statistik

    coba di guru matematika, bidang saya pendidikan…salam

    Suka

  10. pak,,, apakah sya bleh tnya g’,,,,,, gmna blajra fsika yang cpat pham dan lncar? krena aku pngen mnjady seorng ilmu fsika yang baik……
    klau bpak tdk kberatan saya mnt bantuan’ya untuk di ksih tau cra” nya bljar fsika yang baik dan bnar.
    tolong krim blasannya di emal saya ,,,,
    dian_wahyudi10@yahoo.co.id

    Suka

  11. hahaha… artikel yang sangat bagus. Hanya saja ketika saja membaca :
    “Hingga kini Pak Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, semoga…

    Tetapi mengapa harus ada Sertifikasi…? O, ya..!

    Ah masak..?’

    yang terlintas dibenak saya adalah sertifikasi bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas setiap guru yang ada di indonesia (PNS atau Honorer). meski pada beberapa guru, tunjangan sertifikasi menjadi motivasi utama.

    Suka

  12. salam kenal pak walo telat
    boleh gabung ngeh pak..

    setuju pak n sayang sunggu sayang sekarang hampir sulit menemui pak lawan tanpa tnda jasa ter sebut.
    sunggu dsayangkan bahkan sampe himne guru saja sair terakhir “pahlawan tanpa tanda jasa ” sudah resmi diganti ” pencipta insan cendikia” sudahkan semangat berjuang kita berkurang wahai guruku…jiwa kepahlawanan seorang guru layaknya pahlawan yg berjuan di medan laga mungkin sudh mulai luntur atas iming iming sertifikasi..semoga tidak menimpa kita guru fisika . amin
    ijin diling ya pak guru tqq

    Suka

Tinggalkan komentar