Awal Ramadhan dan Syawwal 1433 H di Indonesia

Observasi Hilal
Observasi Hilal

Tahun 1433 H atau 2012 ini akan menjadi perhatian yang cukup serius ketika ummat Islam Indonesia akan memasuki bulan suci Ramadhan, karena secara hisab awal Ramadhan 1433 H akan ada beda antara kriteria Imkan Rukyah dan Hisab hakiki, atau tenarnya antara Hisab vs Rukyat. Hisab akan memulai Ramadhan lebih dahulu ketimbang Rukyat.

HILAL PENUTUP ROJAB 1433 H:

Untuk menentukan kapan awal Ramadhan, mari kita awali dari penentuan tgl 1 Sya’ban 1433 H. Dan untuk memastikan permulaan Sya’ban, saya mencoba melakukan observasi terhadap Bulan penutup Rojab 1433 H. Kegiatan ini tidak jamak dilakukan, namun bagi saya ini hobi saja, namun secara sains juga bisa dimanfaatkan untuk memahami makna Yaasiin:39, “the waning crescent marks the end of Rajab – Urjunil Qadim (Quran 36: 39)“.

Hasil dari observasi terhadap Hilal Akhir Rojab, adalah sebagai berikut:

Hilal Penutup bulan Rojab 1433 H
Hilal Penutup bulan Rojab 1433 H

//Cahaya Bumi, pada gambar di atas terlihat dari bentuk bulat Bulan di atas sabit hilal itu adalah cahaya Matahari yg dipantulkan Bumi menuju ke permukaan Bulan, yg akhirnya kita lihat lagi dari Bumi//

Hilal di atas termati pada Senin 18 Juni 2012 selepas Shubuh. Dan pada 19 Juni 2012, Hilal yg sama sudah tidak bisa diamati lagi, dus malamnya akan terjadi Konjungsi atau Ijtimak akhir Rojab 1433 H pada jam 22:03 WIB.

Karena Ijtimak terjadi pada malam hari, maka pada sore-petangnya (maghrib, 19 Juni 2012) hilal masih negatif karena usianya masih -4 jam 33 menit.

HILAL PEMBUKA SYA’BAN 1433 H:

Bulan baru astronomis untuk Sya’ban terjadi pada tanggal 19 Juni 2012, jam 15:02 UT (Selasa, 19 Juni 2012, jam 22:03 WIB).

Visibiltas Hilal:

Hampir semua wilayah dunia tidak akan ada yang bisa menyaksikan munculnya bulan sabit baru pada petang hari tanggal 19 Juni 2012. Baru pada keesokan harinya: Rabu, 20 Juni 2012 (maghrib) bulan sabit akan lebih mudah dilihat.


Untuk wilayah Indonesia dan sekitarnya, perlu bantuan alat-alat optis untuk bisa menemukan hilal bulan Sya’ban ini, karena Indonesia berada di warna abu-abu.

Foto Hilal Sya’ban 1433 H:

Pengamatan yg punya peluang melihatnya adalah pada Rabu, 20 juni 2012. Namun di Indonesia cuaca kurang mendukung, Solo mendung. Ada yang berhasil melihat yakni di Kudus. Kudus Astro Club berhasil melihat dan mengabadikannya.

Hilal 1 Sya’ban 1433 H terlihat dari Kudus, dan berhasil diabadikannya dalam foto dan video times-laps.

Hilal 1 Syaban 1433 H
Hilal 1 Syaban 1433 H dari Kudus
Hilal 1 Syaban 1433 H dari Tanzania
Hilal 1 Syaban 1433 H dari Tanzania
Hilal 2 Syaban 1433 H
Hilal 2 Syaban 1433 H dari Juwiring-Klaten

Hisab-Rukyat: Sepakat Awal Sya’ban

Secara Hisab dan Rukyat, ada kesepakatan dalam mengawali bulan Sya’ban 1433 H ini. Awal Syaban di Indonesia dimulai secara serempak yakni pada Kamis, 21 Juni 2012. Tanggal 15 Syaban 1433 H akan jatuh pada  Kamis, 4 Juli 2012 selepas maghrib sampai Jum’at, 5 Juli 2012 menjelang maghrib.

HISAB-RUKYAT ->  1 Syaban 1433 H = 21 Juni 2012 M

Hisab-Rukyat: Beda Akhir Sya’ban

Secara Hisab dan Rukyat, akhirnya harus berbeda dalam mengakhiri bulan Sya’ban 1433 H ini. Akhir Sya’ban 1433 H di Indonesia diakhiri secara HISAB pada Kamis, 19 Juli 2012 – saat maghrib. Sementara secara Rukyah, Akhir Sya’ban 1433 H akan jatuh pada Jum’at, 20 Juli 2012 -saat maghrib.

HISAB -> 29 Sya’ban 1433 H =  19 Juli 2012 M

RUKYAT ->  30 Sya’ban 1433 H = 20 Juli 2012 M

KAPAN RAMADHAN 1433 H ?

Awal Ramadhan 1433 H – HISAB:

Dari perbedaan akhir Sya’ban 1433 H di atas, maka awal Ramadhan 1433 H sudah dapat diprediksi akan berBEDA.

Secara Hisab, konjungsi atau ijtimak akhir Sya’ban 1433 H akan jatuh pada Kamis 19 Juli 2012 jam 11:25 WIB. Maka awal Ramadhan 1433 H akan jatuh pada Jum’at 20 Juli 2012, karena perhitungan ilmu falak kontemporer, Hilal pada sore hari Kamis 19 Juli 2012 sudah positif di seluruh wilayah Indonesia.

Ormas yang menggunakan kriteria HISAB ini akan memulai berpuasa pada Jum’at , 20 JULI 2012.

Awal Ramadhan 1433 H – Rukyat: -Istikmal Sya’ban 1433 H

Dari pelabuhan Ratu:  Hilal pada Kamis 19 Juli 2012 baru setinggi 1,5 derajat. Meski elongasi di atas 4 derajat, namun karena usia juga baru 6,5 jam ; maka dipastikan secara Imkan Rukyah juga mustahil terlihat/terpenuhi. Sehingga sore harinya, atau esok harinya Jum’at 20 Juli 2012 masih masuk bulan Sya’ban 1433 H alias Istikmal untuk Sya’ban 1433 H.

Sehingga, Pemerintah RI yang menggunakankriteria Imkan Rukyah dan ormas yang menggunakan kriteria Rukyat akan mulai berpuasa pada Sabtu, 21 juli 2012.

DATA HISAB RAMADHAN 1433 H:

Simulasi Visibiltas Hilal dari Surakarta, pada hari pertama Rukyah (hari konjungsi/ijtimak):

Hisab saat Ijtimak:

Visibiltas Hilal Ramadhan 1433 H, 19 Juli 2012
Visibiltas Hilal Ramadhan 1433 H, 19 Juli 2012

Hisab sehari pasca Ijtimak  :

Visibiltas Hilal Ramadhan 1433 H, sehari setelah Ijtimak
Visibiltas Hilal Ramadhan 1433 H, sehari setelah Ijtimak

KESIMPULAN RAMADHAN 1433 H:

HISAB –> 1 Ramadhan 1433 H = Jum’at, 20 Juli 2012 M

RUKYAH –> 1 Ramadhan 1433 H = Sabtu, 21 Juli 2012 M

//

Sebagai warga negara, saya menunggu Keputusan Sidang Itsbat Pemerintah RI, pada Kamis 19 Juli 2012 selepas Maghrib atau Isyaa… Insya Allah… 🙂

AWAL SYAWWAL 1433 H: –>Start BEDA-Finish SAMA

===========================================

Inilah yg akan terjadi selama 3 tahun ke depan, 2012 s/d 2014. Permulaan Ramadhan akan berbeda antara Hisab dan Rukyah. Namun akan selalu bersama dalam mengakhiri Ramadhan dan mengawali Syawwal:

HISAB –> 1 Syawwal 1433 H = Ahad, 19 Agustus 2012 M

RUKYAH –> 1 Syawwal 1433 H = Ahad, 19 Agustus 2012 M

HISAB berpuasa selama 30 hari. Rukyah berpuasa selama 29 hari. Rasulullah SAW berpuasa, pernah 29 hari juga pernah 30 hari.

Mengapa bisa?

Karena seperti pada bulan Rojab masuk ke Sya’ban. Posisi Hilal masih Negatif di hari Konjungsi/Ijtimak.

# tetap jaga ukhuwwah karena kita sama2 menuju surga-Nya… 🙂

30 tanggapan untuk “Awal Ramadhan dan Syawwal 1433 H di Indonesia

  1. punten Pak AR, mudah2an saya yang salah mengerti..atau mungkin cuma typo (salah ketik) di bagian : “Secara Hisab, konjungsi atau ijtimak akhir Sya’ban 1433 H akan jatuh pada Kamis 19 Juni 2012 jam 11:25 WIB”….mungkin 19 Juli, itupun kalau saya ga salah…maklum saya masih belajar nih Pak AR 🙂

    Antum benar, jazakallah…:)

    Suka

  2. pak tolong jadwal imsakiah untuk daerah kami jumrah kab. rokan hilir. garis lintangnya 1.78 dan bujurnya 101.03. arah kiblatnya 293.45. udah saya coba di aplikasi bapak berikan tp tidak ketemu pak. mohon bantuannya.

    segera saya kirimke email Bapak…:)

    Suka

  3. Alhamdulillah saya mendapat kiriman ini di bb saya….semoga ya Pak pemikiran Bapak yang sama dengan pemikiran Prof Syofjan (detik.com, 14 Juli 2012) bisa jadi pemikiran bagi pemerintah, meninggalkan ke egoisan dan duduk bareng bersama dengan organisasi Islam tanah air untuk menyamakan mulai puasa dan lebaran…kita rindu pak puasa bersama – sama setanah air juga rindu lebaran serempak seperti jaman – jaman dulu…..dan jujur saja saya pribadi sependapat dengan Bapak puasa dimuali di tanggal 21 Juli dan lebaran 19 Agustus 2012, indahnya takbir bergema serentak di seluruh pelosok bumi pertiwi…insyaAlloh

    Suka

  4. SElama kita pakai rukytul Hilal selama itu pulu kita selalu kerepotan,menentukan awal puasa.Kenapa tidak pakai yang ilmiyah saja?Hilal belum tampak bukn berarti belum muncul, apalagi kriterianya dibuat buat haru dua derajat.Alamakkkk.

    Suka

  5. Kita hidup dalam sebuah wadah yakni republik indonesia. Dimana wadah tersebut sudah mempunyai aturan-aturan yang telah disepakati bersama. Oleh karena itu kita sebagai warga negara yang baik seharusnya mengikuti aturan-aturan tersebut. Termasuk penetapan 1 ramadhan kali ini yang ditetapkan tanggal 21 Juli 2012 oleh Majelis Ulama Indonesia.

    Terima kasih

    Suka

  6. Coba sekali kali Pak AR main ke tim rukyat cakung. Menyamakan persepsi.
    Utk awal ramadhan kemarin mereka berani disumpah telah melihat hilal.
    Mereka juga tiap bulan melakukan rukyat….
    Kyai ilmu falaq dr magelang jg menyatakan awal ramadhan 1433 H tanggal 20 juli 2012.
    Coba…banyak belajar lagi dan perluas network

    jazakallah saran antum…
    saya terus belajar ilmu falak BUKAN falaq
    saya juga terus perluas network via BHR, RHI, ICOP, MCW, dsj…
    bahkan saya juga komunikasi by email dgn Dr. Musthofa (penyusun kalender Ummul Quro)
    saya merangkul semua pakar falak di negeri ini, baik MD, NU, PERSIS, juga CAKUNG. Hanya kalau antum ada link ke Kyai Khoshnya sana, mbok saya dibantu…seneng bisa sowan ke sana.

    nb: yg saya soroti kaidah dan ilmunya, bukan pribadi2 beliau sebagai sosok Kyai panutan ummat. Sebagai pribadi saya tawadlu’ pada beliau2…

    Suka

    1. Terima kasih atas responnya.
      Sebagai pengamat saya heran aja dengan komen kyai nu yg di sidang tv one kemarin. Seharusnya tidak perlu dia mengolok-ngolok MD dan tim rukyat cakung.
      Justru kalo menurut saya, sekali-kali gabung sama mereka….samakan persepsi. Ada 3 orang saksi di sana dan mereka mengaku tiap bulan selalu melakukan pengamatan.

      Bulan itu mengelilingi bumi 360°. Pas tnggal 20 juli, tinggi bulan sudah >12°. Berarti kan sudah tanggal 2 ramashan hari itu….

      Ok. Insya Allah nanti saya carikan link ke cakung. Kebetulan Nur Setyawan kan dari cakung dan sekarang ini lg sama saya.

      Salam,
      Alfian Darmawan
      MTs 91

      OK mas Alfian, syukron bantuannya. Oh iya too, saya tunggu kabar selanjutnya.
      Btw, soal Kyai NU atau mana yg di TV saat live sidang istbat, saya tidak terkait sama sekali. Saya hanya berusaha meluruskan persepsi ummat berdasar kaidah hisab kontemporer (meski algoritmanya dibuat oleh orang non-islam). Kebetulan hisab yang disusun oleh orang Islam, seperti Kyai ibu saya di Salatiga itu beberapa elemen objek langit sudah tidak seakurat karya Jean Meeus.

      Soal ketinggian hilal hari kedua pasca konjungsi, itu pasti sekitar 12deg kalau saat ijtimak sudah sekitar 1 deg. Persoalannya lebih pada kriteria apa yg dipakai, kalau hisab hakiki, ya memang 20 juli 2012 sudah 1 ramadhan 1433 H. Tetapi kalau kriteria, yang juga dipakai Cakung adalah rukyat, maka 20 Juli 2012 itu masih 30 Sya’ban 1433 H. Karena setiap hari Bulan itu beredar mengelilingi Bumi terlambat sekitar 11 deg – 12 deg atau sekitar 45 menit/hari.
      Nah, kalau saat konjungsi tinggi hilal di Cakung 3.5 deg, lalu tgl 20 Juli, so pasti di atas 14.5 deg…

      Afwan, kalau boleh saya minta data hisab selama 19 – 20 Juli 2012 versi Cakung. (Hisab versi SNPP saya sudah update di tulisan ini)

      salam kembali, MA 91

      Suka

Tinggalkan komentar