Gerhana Bulan Total di Awal Tahun

Gerhana Pertama 1433 H
Gerhana Pertama 1433 H

Di awal tahun 1433 H ini, tepatnya pada Sabtu 15 Muharram 1433 H (10 Desember 2011) kita akan disuguhi fenomena alam yang cukup langka, yakni Gerhana Bulan Total. Namun, Gerhana Bulan yang dapat disaksikan hampir di segenap penjuru Bumi kecuali kawasan Amerika Selatan, Afrika Barat dan seluruh Samudera Atlantik ini adalah yang terkahir di tahun 2011 H.

Tabel dan Peta Gerhana Bulan Total – 10 Des 2011:

Tabel Kenampakan GBT 10/12 dari PPMI Assalaam
Tabel Kenampakan GBT 10/12 dari PPMI Assalaam

Peta selengkapnya silahkan klik pada gambar di atas…!

TAHAPAN GBT:

Sesuai tabel di atas, maka tahapan Gerhana Bulan Total pada Sabtu, 10 Desember 2011, adalah sebagai berikut:

1. Start Penumbra pada jam 18:34.06 WIB, saat ini belum bisa diamati dengan mata kita. Kalau mau pakai Bino atau Teleskop (disiapkan di Anjungan Astronomi PPMI Assalaam) baru bisa diamati efeknya.

2. Start Umbra mulai jam 19:46.13 WIB, dan bisa diamati dengan mata. Saat ini cakram Bulan tepat mulai bersentuhan dengan bayangan Bumi yang disebut umbra.

3. Start Inti: Momen yang paling ditunggu yakni saat Gerhana Bulan Total, dimana cakram Bulan mulai tertutup secara sepenuhnya oleh bayangan umbra, yang terjadi mulai jam 21:06.46 WIB.

Inti Gerhana Bulan Total, Sabtu:  10 Des 2011:

Jam 21:06.46 WIB s/d 21:57.54 WIB.

Namun, meski tertutup semua, permukaan Bulan tidaklah gelap gulita, tetapi justru nampak semakin indah karena menjadi berwarna kemerahan. Warna Bulan saat GBT ini merupakan efek dari pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer di atas permukaan Bumi.

Moment GBT ini membuat langit malam yang semestinya terang oleh cahaya Purnama menjadi gelap dan memungkinkan benda-benda langit yang semula tidak nampak -akibat terkalahkan benderangnya cahaya Bulan jelang purnama – menjadi terlihat.

4. Akhir Inti: Selepas jam 21:57.54 WIB berangsur-angsur umbra mulai meninggalkan cakram Bulan sehingga Bulan kembali mulai terlihat dan langit mulai agak benderang lagi.

5. Akhir Umbra tepat meninggalkan cakram Bulan pada pukul 23:18.27 WIB. Inilah akhir gerhana secara kasat mata dan Purnama mulai tampak sempurna lagi.

6. Finish : Secara astronomis gerhana baru benar-benar berakhir selepas tengah malam, tepatnya pukul 00:30.27 WIB, saat cakram Bulan tepat sepenuhnya meninggalkan umbra. Sehingga Bulan kembali lagi ke statusnya sebagai Bulan (selepas Gerhana) purnama.

SAAT MEMOTRET LANGIT:
Pemandangan Ahad-malam (nama hari Ahad, saatnya malam)  itu juga semakin mempesona, saat GBT terjadi, dimana beberapa bintang terang akan terlihat mendampingi Bulan. Ada bintang Sirius (bintang Asy-Syi’ro), bintang paling terang di langit setelah Matahari, dkk. Nah, bagi yang mau mengabadikan dengan foto, kalau cerah insya Alloh akan bisa mengetahui rahasia di balik adanya Gerhana.

Apakah posisi benda langit tetap saat sebelum dan sesudah serta pada saat terjadinya Gerhana…?

Saat terjadi fenomena gerhana adalah penting untuk kita melakukan dan penelitian seputar gerhana juga menjadi bagian untuk mensyukuri nikmat dan kekuasaan Allah SWT.

Bagi warga Solo Raya yang selama ini sering diguyur hujan menjelang sore hingga malam harinya, semoga pada saat terjadinya fenomena langka ini cuaca mendukung untuk kita menyaksikan GBT terakhir 2011 M dan pertama 1433 H ini.

CERITA TENTANG GERHANA

Dalam kajian rutin Pengurus Ranting Muhammadiyah Ketitang-Juwiring-Klaten, saya sisipkan fenomena yg akan datang, yakni GBT (10/12) malam. Saya sampaikan hisab dan rukyah gerhana serta yg ndak kalah penting: Sholat Khusufnya.

Nah ada yg membuat semua peserta kajian geli, ada cerita begini:

Pak Naryo, saat GMT 1983 pertama kali sholat, sehari sebelumnya takmir menjelaskan selebaran ttg cara sholat gerhana, yakni urutannya berdiri, takbir, dst…terakhir salam. Urutan itu diberi nomor dan salam menempati urutan no ke 22.

Entah bagaimana, kala itu takmir dan seluruh jamaah memahami bahwa sholat gerhana itu dengan 22 (kali) salam.

Akhirnya setelah 2 rokaat dan dua kali ruku’ maka tibalah rukun sholat terakhir yakni mengucapkan salam sambil menolehkan kepala ke kanan lalu ke kiri: ‘assalaamu’alaikum ww toleh ke kanan, assalaamu’alaikum ww lagi lalu ke kiri…
……. begitu sampai 22 kali katanya. “Bahkan saat saya salam ke kanan, samping saya ke kiri; jadi saling melihat”….cerita pak Naryo.

Namun suasana tetap khitmad karena ini pengalaman spiritual pertama.

Usai sholat, jamaah mendengar khutbah, dan pulang dengan rasa puas bisa sholat gerhana matahari total (Kusuf).

Sebulan berlalu, dan pak Naryo ragu…masak sholat kok salam saja sampai 22 kali. Aneh katanya. Mencoba meminjam selebaran itu, yg ternyata masih tersimpan di mimbar masjid. Dibaca berulang2, dan akhirnya ketemu akar-soalnya; yakni urutan itu diberi nomor 1,2, dst s/d 22. Jadi itu hanya urutan dan BUKAN jumlah salam sebanya 22 kali…. 🙂

SELAMAT MENYAMBUT GBT 10 DESEMBER 2011

(Pertama di 1433 – Terakhir di 2011).

OBSERVASI BERSAMA:

Gerhana lain:

1. Gerhana Bulan Total 16 Juni 2011

2. Gerhana Bulan Sebagian 26 Juni 2010

3. Gerhana di Akhir 2009 dan Awal Tahun 2010

 

=======

Koleksi Foto Gerhana Bulan Total, 10 Des 2011

1. Dari Solo, di Observatorium PPMI Assalaam

Saya gagal membuat skuensi (urutan fase gerhana), karena langit Solo sehari itu hujan dan mendung gelap. Sedikit jepretan kamera saat awam menyibak di celah2 mendung, GBT bisa saya abadikan dibantu anak2 asuh CASA.

Selama transit melalui bayang-bayang Bumi, Bulan berubah warna tembaga terang. Rona itu berarti bagi para ilmuwan yang memantau gerhana bulan sebagai bagian dari penelitian mereka tentang perubahan iklim.

Warna Tembaga, akibat efek stratosfer yg jernih
Warna Tembaga, akibat efek stratosfer yg jernih

Warna difuse di permukaan bulan di bawah ini, adalah karena fenomena Gerhana. Warna terang Bulan adalah saat permukaan Bulan itu masih terkena Penumbra, lalau yang gelap akibat kena umbra. Antara keduanya tidak jelas pemisahnya, beda dengan pada saat fase Bulan biasa.

Umbra-Penumbra GBT 10Des2011
Umbra-Penumbra GBT 10Des2011

Bedakan dengan gambar di bawah ini, yg sekedar fase dan BUKAN gerhana: nampak terminator (daerah pemisah antara siang dan malam di Bulan) nya …

Terminator Fase Bulan
Terminator Fase Bulan biasa

2. Jogjakarta,

Oleh Mas Umar Bagus dkk, di pelataran Masjid Gedhe Kauman DIY

GBT di Yogya, by JAC
GBT di Yogya, by JAC

3. Malaysia,

Stratosfer memiliki efek lain pada gerhana bulan. Perhatikan warna biru lembut di foto ini dari Ahmad Shahrin Teluk Kemang, Malaysia:

GBT nan Biru
GBT nan Biru

“Efek Turquoise” ini sering terlihat selama gerhana bulan total. Cahaya ketika melewati stratosfer bagian atas akan menembus lapisan ozon, yang menyerap cahaya merah dan benar-benar membuat sinar cahaya biru yang lewat ini dapat dilihat di bagian bulan yang ditinggalkan Umbra, nampak biru lembut di sekitar inti merah bayangan bumi itu..

Sekuensi lengkap, oleh Cik Shahrin, adalah sebagai berikut:

Fase GBT paling lengkap
Fase GBT lengkap

4. Filipina,
Oleh John Nassr di Baguio, Filipina
“Aku benar-benar tidak berharap untuk bahkan melihat gerhana tapi malam ini langit mendung buram untungnya membuka sebentar bagi saya untuk menangkap gambar berwarna karat bulan di antara bintang-bintang di Taurus”, katanya:

GBT dari Baguio Filipina
GBT dari Baguio Filipina

Berikut gambar dari Kevin James Ty juga di Manila, Filipina;
“Di tengah cuaca buruk di sore hari, saya bersama dengan anggota Liga astronomi dari Filipina (ALP) mampu menyaksikan keindahan gerhana ditambah seluruh totalitas di malam hari! Eclipse gambar yang diambil menggunakan Canon EOS 500D DSLR pada Canon EF 400mm f/4.5-5.6 100-L IS lensa 400mm f/5.6 ditetapkan.”, katanya:

 

GBT dari Manila-Filipina
GBT dari Manila-Filipina

5. Australia,
Russell Cockman di Heathcote, Victoria, Australia
“Sebuah ramalan badai petir, awan tebal dan hujan lebat di daerah saya tidak menawarkan banyak harapan melihat semua gerhana ini. Awan tebal berpisah sebelum akhir totalitas (pada 1:50) untuk menyediakan jendela untuk melihat 20 menit. Bulan oranye-merah itu indah dibingkai oleh awan dan bintang-bintang Orion dan Taurus untuk memberikan pengalaman tak terlupakan. Tambahkan ke ini aktivitas petir terus sekitar cakrawala yang dibuat untuk sebuah acara yang benar-benar nyata secara keseluruhan. Canon 450D dan 500mm f / 4 lensa pada Synta NEQ-6 Pro gunung pelacakan Bulan, ISO400, 0.5s untuk eksposur 1s”, katanya:

GBT dari Australia
GBT dari Australia

 

6 tanggapan untuk “Gerhana Bulan Total di Awal Tahun

  1. Assalamualaikum. Terimakasih informasinya sangat menarik dan bermanfaat. Alangkah lebih baik lagi jika disertakan gambar secara fisika posisi matahari, bulan dan bumi. Sehingga menambah lengkapnya informasi di blog fisika ini. Jazakumullah

    di tulisan senada tentang gerhana, sudah ada; sekedar biar tidak mengulag. BTW, terima kasih masukannya…salam

    Suka

Tinggalkan komentar