Kiblat Islamic Center Samarinda

Kiblat IC Samarinda
Kiblat IC Samarinda

Arah Kiblat kompleks Islamic Center Samarinda ternyata kelebihan sekitar 18 derajat dari arah kiblat sebenarnya. Padahal kebanggaan Ummat Islam Samarinda ini baru saja diresmikan Presiden SBY pada 2008 lalu. Lagi pula tidak jauh dari kompleks ini telah ada Masjid Raya yg arahnya relatif benar. Lantas bagaimana nasib masjid Islamic Center yang ada di dalam kompleks IC ini; apakah arah masjid juga mengikuti arah kompleks? Atau arah bangunan Masjid IC sudah di-kiblat-kan? Masjid Islamic Center Samarinda adalah masjid yang terletak di Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia, yang merupakan masjid termegah dan terbesar di Asia Tenggara. Dengan latar depan berupa tepian sungai Mahakam, masjid ini memiliki menara dan kubah besar yang berdiri tegak. Masjid ini berdiri di atas lahan seluas sekitar 12 hektar dengan luas bangunan keseluruhan mencapai 50 ribu m2.

Lokasi ini sebelumnya merupakan lahan bekas areal penggergajian kayu milik PT Inhutani I yang kemudian dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Pembangunan Islamic Center diharapkan dapat pula membangkitkan semangat kebersamaan dalam upaya menghadapi era global, selain merupakan tuntutan masyarakat untuk Samarinda memiliki sebuah sarana tempat ibadah yang memadai.

Kiblat IC Samarinda via Satelit:

Berikut visual komplesk Islamic Center Samarinda dari satelit via Google Earth:

Visual Kiblat Kompleks IC Samarinda
Visual Kiblat Kompleks IC Samarinda

Melihat visual gambar di atas, maka arah kompleks IC adalah warna kuning, memang tidak sama dengan arah kiblat yang sebenarnya yakni warna merah. Visual ini adalah hasil pencitraan oleh satelit via Google Earth pada 22 April 2002. Saat itu adalah saat dimana area bekas tempat penggergajian milik Inhutani I ini sedang direhab untuk menjadi pusat aktifitas keislaman di kota Samarinda. Kompleks Islamic Center Samarinda ini diresmikan Presiden RI, Dr. H. Susilo Bambang Yudoyono pada 16 Juni 2008.

Berdasar gambar di atas, maka secara sederhana untuk mebangun masjid di dalamnya agar tetap sesuai arah kiblatnya adalah dengan mengikuti arah gambar warna merah, karena arah itu yakni sebesar 292.01° adalah azimuth atau arah kiblat wilayah ini. Arah 292.01° adalah dihitung dari utara sejati, jadi bila mau dihitung dari barat sejati menjadi 22.01°. Saat saya mengunjungi lokasi IC Samarinda pada Sabtu 29 Agustus 2009, sekitar selepas dhuhur, saya berhasil mendirikan sholat dhuhur di sana dan melihat lokasi masjid yang sangat megah ini. Ada tangga biasa, namun juga ada liftnya. Ada bedug raksasa, juga ada prasasti peresmiannya. Dan yang tak kalah penting, juga ada maket masjid Islamic Center ini.

Kiblat IC di Maket:

Melihat maket Masjid Isalmic Center, saya jadi tenang ternyata arah bangunan Masjid IC sudah dibelokka ke arah barat daya dari arah kompleks IC.

Arah Masjid di Maket sudah dibelokkan
Arah Masjid di Maket sudah dibelokkan

Tetapi ini maket, lalu apakah bangunan sebenarnya juga sudah dibelokkan; sehingga benar2 arah kiblat masjid Islamic Center Samarinda ini menjadi benar adanya…?

Kiblat IC di lokasi:

Sepulang dari Islamic Center, saya sempatkan menengok lokasi, dan ternyata arah bangunan sebenarnya juga sudah dibelokkan. Alhamdulillah, arah kiblat Masjid Islamic Center Samarinda sudah sesuai alias benar. Berikut gambar di lapangan, dan serambi utara masjid itu tidak tampak dari arah timur kompleks:

Arah Masjid di lokasi sudah dibelokkan
Arah Masjid di lokasi sudah dibelokkan

Jadi arah bangunan Masjid sudah menjauh dari arah pagar di sebelah utaranya. Sehingga arah bangunan Masjid menjadi benar kiblatnya. Mengapa arah kiblat masjid Islamic Center Samarinda ini bisa begitu akurat?

Jawabannya saya dapatkan dari Pak Rochmat, salah satu aktifis muslim di Kaltim sekaligus bintal VICO-Mutiara, karena yang menentukan arah kiblat kompleks Islamic Center Samarinda adalah dari team yang juga membangun Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Banjarmasin adalah kota kelahiran Syaikh Arsyad Al-Banjari-ahli falak pertama Indonesia. Mayoritas masjid dan mushollah di kota Banjarmasin memailiki akurasi arah kiblat yang cukup tinggi.

Kiblat Beberapa Masjid di Kaltim:

Selama sekitar 4 hari 4 malam, saya bersilaturrahmi ke Kalimantan Timur; mengunjungi bebarapa masjid sebagai berikut:

1. Masjid Isalmic Center Samarinda (arah kiblat sudah presisi)

2. Masjid Raya Samarinda (arah kiblat kurang ke utara sekitar 3°)

3. Masjid Al-Muhajirin VICO-Muara Badak Kutai Kartanegara (arah kiblat sudah presisi)

4. Masjid Istiqomah Badak 1, Kutai Kartanegara (arah kiblat kurang ke utara sekitar 22,9°)

5. Masjid At-Taubah VICO-Mutiara (arah kiblat sudah presisi)

6. Masjid Al-Anshar Balikpapan (arah kiblat kurang ke utara sekitar 11°)

7. Masjid/Musholla Ar-Rahman SUCOFINDO (arah kiblat sudah presisi)

8. Masjid Istiqomah – Pertamina, Balikpapan (arah kiblat sudah presisi)

Visual Arah Kiblat Beberapa Masjid di Kaltim:

Berikut saya tampilkan hasil visual arah kiblat Masjid berdasar penglihatan lewat satelit-GE, bagi yang mengalami kekurangan:

1. Masjid Raya Samarinda (arah kiblat kurang ke utara sekitar 3.15°)

Koreksi Kiblat Masjid Raya Samarinda
Koreksi Kiblat Masjid Raya Samarinda

2. Masjid Istiqomah Badak 1, Kutai Kartanegara (arah kiblat kurang ke utara sekitar 22,9°)

Koreksi Kiblat Masjid Istiqomah Badak 1
Koreksi Kiblat Masjid Istiqomah Badak 1

3. Masjid Al-Anshar Balikpapan (arah kiblat kurang ke utara sekitar 11°)

Koreksi Kiblat Masjid Al-Anshar Balikpapan
Koreksi Kiblat Masjid Al-Anshar Balikpapan
Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qodar Cetak E-mail
Ditulis oleh Dewan Asatidz
Menurut yang saya pahami sesuai dengan surat al-Qodar bahwa Al-Qur’an diturunkan pada malam lailatul Qodar yang nota bene adanya pada 10 hari terakhir dari bulan Romadlon antara tanggal 20-29/30 romadlon. Padahal dalam sejarah islam yang kita ikuti sampai saat ini peringatan nuzulul qur’an pada 17 romadlon.Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Menurut yang saya pahami sesuai dengan surat al-Aodar bahwa Al-Qur’an diturunkan pada malam lailatul Q odar yang nota bene adanya pada 10 hari terakhir dari bulan Romadlon antara tanggal 20-29/30 romadlon. Padahal dalam sejarah islam yang kita ikuti sampai saat ini peringatan nuzulul qur’an pada 17 romadlon. Sebenarnya menurut Antum kapan Al-Qur’an diturunkan? Dan apa pengertian diturunkan? Padahal Al-Qur’an diturunkan tidak secara langsung satu bundel. Syukron. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Farda Rain Jawab : Surat Al-Qadr. Makkiyah/Turun di Mekkah Tujuan surat ini diturunkan adalah untuk: [1] mempertegas bahwa Al-Qur’an benar-benar turun dari Allah SWT, [2] menolak orang-orang yang ingkar atas turunnya surat dari Allah SWT, [3] mengangkat soal waktu diturunkannya Al-Qur’an dan turunnya para malaikat pada malam diturunkannya Al-Qur’an, [4] informasi bahwa malam diturunkannya Al-Qur’an adalah lebih [dan paling] utama dibanding malam-malam atau hari-hari lainnya. (1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada “malam kemuliaan”. Ini adalah informasi paling utama tentang malam turunnya Al-Qur’an. “Malam Kemuliaan” adalah dalam terjemah Indonesia, sedang dalam teks Arabnya adalah Lailatul Qadr, yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, keagungan dan penuh barokah karena pada malam itu permulaan turunnya Al Qur’an. Ada perbedaan pandangan dari para mufassir dalam melihat dan mentakwilkan ayat ini. Dlamir atau kata ganti HU pada kalimat INNأ‚ ANZAL-Nأ‚-HU. Terjemahnya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkan-NYA”. Apa yang dimaksud dengan menurunkan disitu? Benarkah kata ganti NYA atau HU disitu kembali Al-Qur’an, atau maknanya sekedar “malam ayat Al-Qur’an kali pertama diturunkan”? Para jumhur Sunni melihat bahwasanya kata ganti NYA disitu kembali kepada Al-Qur’an. Jadi, maksudnya, pada malam itu, seluruh komponen Al-Qur’an dan planning-planing Tuhan ditetapkan, diletakkan di Lauh Mahfأ»dz [kitab yang terjaga], lalu diturunkan di sebuah tempat yang oleh para ulama disebut Bait al-‘Izzah, Rumah Kemulyaan. Saya katakan ‘oleh para ulama’ di atas, karena saya tidak atau belum mendapatkan data tekstual dari terminology Bait Al-‘Izzah. Dari penelusuran saya, istilah ini mentok di sahabat Abdullah bin Abbas RA. Dugaan saya, beliau mendapatkan rekaan ini dari ulama Yahudi. Tapi, ini sekedar dugaan saja, karena memang beliau paling banyak bergaul dengan ulama Yahudi dan Nasrani. Konsekuensi dari pendapat ini adalah pengertian bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bentuk ayat-ayat dan surat-surat yang sampai pada kita itu, lalu -dalam rekaan para ulama-ulamanya-didistribusikan kepada Nabi SAW secara berangsur-angsur. Kejadian-kejadian pada masa Nabi SAW, lanjut dari konsekuensi ini, sudah dipotret oleh Allah SWT. Secara pribadi saya kurang sependapat dengan teori penurunan Al-Qur’an seperti hal di atas. Dan saya lebih setuju dengan pendapat ulama minoritas bahwa maksud Dlamir HU atau kata ganti NYA pada ayat pertama tersebut adalah “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) PERTAMA KALI pada “malam kemuliaan”. Pada malam itu, malam di mana Nabi SAW berkontemplasi di gua Hira, seperti diriwayatkan Sayyidah ‘Aisyah RA, Nabi SAW mendapatkan wahyu pertama kali. Suatu malam di bulan Ramadhan. “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain”. [QS. Al-Baqarah, 185]. Demikian, semoga membantu. Wassalamualaikum war. wab. Luthfi Thomafi

6 tanggapan untuk “Kiblat Islamic Center Samarinda

  1. apakah benar yang dimaksud di halaman ini adalah Masjid Al-Anshar Balikpapan jalan AMD 36 gn. guntur dalam kel. sumber rejo balikpapan?
    kami adalah pengurus

    saya lupa, alamat detailnya, tetapi di depan masjid itu ada bengkel Auto-Cling milik pak Haji Andjar Sudjono (VICO), dan saya pernah singgah di bengkel itu….salam

    Suka

    1. terima kasih atas infonya.memang betul karena menurut pengadilan agama balikpapan memang kurang ke utara. menurut PA letak yang benar adalah pada:

      Lintang Tempat (Lokasi Balikpapan) : 1 13’ Lintang Selatan
      Bujur Tempat(Lokasi Balikpapan) : 116 51’ Bujur Timur
      Arah Kiblat(Lokasi Balikpapan) : 22 09’45” dari titik Barat ke Utara

      Yang diukur pada hari Sabtu tanggal 9 Safar1426 H/19 Maret 2005 pukul 12.47 WITA

      Suka

  2. Assalamu’alaikum,
    Menurut hasil pengamatan saya, Masjid Islamic Center Samarinda itu sudah dalam posisi ke kiblat (menurut pemerintah, dari utara: 291°59″24′). Mungkin yang jadi pembeda itu derajat pedomannya saja apakah mau berpedoman pada pemerintah atau citra satelit. Kalo menggunakan Citra Satelit mungkin akan terlihat bedanya walau kecil (286° / beda sekitar 6°). Beda yang kecil ini mungkin tidak masalah, karena hasil jadi sesuai dengan gambar rencananya, sehingga tidak masalah juga.

    Jadi perbedaan pendapat ini dapat menjadi pembelajaran kita, bukan menjadi permasalahan, tetapi diambil sisi positifnya saja.
    Hanya ini yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf.
    Terimakasih.
    Wassalamu’alaikum.

    Muchamad Abdul Kholiq.
    Yogyakarta

    Suka

  3. Untuk balikpapan, mushala di jln kariangau (namanya lupa). Dgn ciri mushalanya turun ke bawah, dan ada jembatan utk langsung menuju ke tingkat 2 mushala. Letak mushala, di sisi kiri jalan menuju pelabuhan fery. Tdk jauh dari simpang tiga. Waktu saya mampir sholat, saya ceck dgn GPS, arah kiblatnya, melenceng. Demikian juga, masjid baru di panajam. Yang di kanan jalan arah ke kalsel. Kiblatnya melenceng. Tksh dari GUSTI RUSLIANSYAH sekumpul martapura.

    Suka

Tinggalkan komentar